MENGUCAP SYUKUR

Posted by: Agnes in

Ada seorang gadis buta yang membenci dirinya sendiri karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya. Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi kekasihnya hanya jika dia bisa melihat dunia.

Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepadanya sehingga dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasihnya. Kekasihnya bertanya, "Sekarang kamu bisa melihat dunia. Apakah kamu mau menikah denganku?"

Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya ternyata buta. Dia menolak untuk menikah dengannya.
Kekasihnya pergi dengan air mata mengalir, dan kemudian menulis sepucuk surat singkat kepada gadis itu, "Sayangku, tolong jaga baik-baik mata saya."

Kisah di atas memperlihatkan bagaimana pikiran manusia berubah saat status dalam hidupnya berubah. Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di saat yang paling menyakitkan.

Hidup adalah anugerah

Hari ini sebelum engkau berpikir untuk mengucapkan kata-kata kasar - Ingatlah akan seseorang yang tidak bisa berbicara.


Sebelum engkau mengeluh mengenai cita rasa makananmu - Ingatlah akan seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.
Sebelum engkau mengeluh tentang suami atau isterimu - Ingatlah akan seseorang yang menangis kepada Tuhan meminta pasangan hidup.
Hari ini sebelum engkau mengeluh tentang hidupmu - Ingatlah akan seseorang yang begitu cepat pergi ke surga.
Sebelum engkau mengeluh tentang anak-anakmu - Ingatlah akan seseorang yang begitu mengaharapkan kehadiran seorang anak, tetapi tidak mendapatnya.


Sebelum engkau bertengkar karena rumahmu yang kotor, dan tidak ada yang membersihkan atau menyapu lantai - Ingatlah akan orang gelandangan yang tinggal di jalanan.

Sebelum merengek karena harus menyopir terlalu jauh - Ingatlah akan sesorang yang harus berjalan kaki untuk menempuh jarak yang sama.
Dan ketika engkau lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu - Ingatlah akan para penganguran, orang cacat dan mereka yang menginginkan pekerjaanmu.

Sebelum engkau menuding atau menyalahkan orang lain - Ingatlah bahwa tidak ada seorang pun yang tidak berdosa dan kita harus menghadap pengadilan Tuhan.
Dan ketika beban hidup tampaknya akan menjatuhkanmu - Pasanglah senyuman di wajahmu dan berterima kasihlah pada Tuhan karena engkau masih hidup dan ada di dunia ini.

Hidup adalah anugerah, jalanilah, nikmatilah, rayakan dan isilah itu.

NIKMATILAH SETIAP SAAT DALAM HIDUPMU, KARENA MUNGKIN ITU TIDAK AKAN TERULANG LAGI!


Inspirated from email by Neniyati


Agnes*

Ethos Belajar

Posted by: Agnes in

Sampai kapan kita belajar??Apakah hanya pada waktu kita sekolah saja kita belajar??Menurut saya belajar itu adalah bagaimana kita bisa mengambil manfaat dan sisi positif dari setiap aktivitas baik di masa lalu,sekarang maupun yang akan terjadi. Masa lalu apa pun itu baik yg buruk maupun yang baik apabila kita mau belajar saya yakin itu bisa membantu kita menjadi lebih baik, bukan berarti kita takut mengingat masa lalu yang buruk dan bisa membuat kita menjadi lebih tidak baik. Belajar hari ini untuk hari ini dan untuk masa yang akan datang. Tidak ada batasan waktu untuk kita berhenti belajar dan tidak ada batasan ruang untuk kita bisa belajar, belajar bisa kapan saja dan dimana saja.

Siapa guru sejati kita?? Menurut Drs Waidi dalam bukunya Self Empowerment by NLP Guru sejati adalah siapa saja yang bisa memberikan pencerahan jiwa. Berarti kita bisa belajar dari siapa saja donk. Pembelajar sejati itu bukan hanya memahami apa yang dipelajari tapi menemukan ide-ide baru dari yang kita dipelajari.

Untuk bisa menemukan ide baru, kita memerlukan etos belajar. Menurut kamus Inggris-Indonesia karangan John M Echols dan Hasan Shadily, etos berarti jiwa khas suatu bangsa. Bangsa – bangsa maju memiliki etos yang tinggi, baik etos kerja, etos belajar maupun etos waktu.

Etos belajar dapat membawa prestasi luar biasa. Pemenang nobel Fisika dari Jepang, Masathohsi Koshiba, adalah salah seorang pemennang nobel karena etos belajarnya. Ia bukan dari golongan berlatar belakang genius, tetapi berlatar belakang etos. Ia bukan dari golongan cerdas, tetapi mampu meraih nobel hanya karena etos belajar (Self Empowerment by NLP, 2007).

Jadi gak ada kata bodoh buat kita,yg harus kita perjuangkan adalah menumbuhkan dan mencandu ethos belajar itu..

Inspiration from Self Empowerment by NLP karangan Drs Waidi, UNSOED.
Agnes*