Jumat,setelah pulang kantor aku melanjutkan perjalananku. Setelah semua rencana di otak kuselesikan malam itu, aku memutuskan pulang naik bis TransJakarta. Dengan bahan bakar BBG yang katanya ramah lingkungan,tapi kadang orang-orang di dalamnya tak seramah BBG.
Transit untuk pindah koridor, sepi, lariiii mengejar bis, akhirnya masuk juga,penuh siy.
Berdiri pegangan tali,tapi talinya terlalu tinggi atau badanku yang pendek ya?hehe...
Pegangan yang strategis itu tiang yang ada di depanku. Ini yang jadi masalah,ada sesosok lelaki tinggi besar bersandar pada tiang itu,seolah-olah tiang itu miliknya, kepaksa banget deh aku bilang permisi,tapi gak denger juga dia. Ternyata disebelah lelaki itu ada seorang lelaki gemulai dan merangkul lelaki di tiang itu untuk tidak berdekatan denganku dan melepaskan pegangan tiangnya. Saat itu aku belum sadar, tak berselang lama ciiiiiiiiiiiiiiiiiittt..busway ngerem mendadak alhasil lelaki yang sudah merelakan tiangnya untukku, kembali memegang tiang tepat ditanganku. Mataku melotot ke arah dia, kagetnya aku karena justru aku dan lelaki yang memegang tiang tepat ditanganku itu kena marah si lelaki gemulai tadi.
Aduh mas kamu jangan ganjen gitu ah..iiiih sebel deh,kata dia dengan nada birama 4/4.hehe.. Pengen ketawa bgt, belom sempet ketawa,dia menatapku dan berkata eh ne’ lo cari pegangan lain donk..jangan deket-deket cowo gue sambil memegang tangan lelaki di tiang itu. Sepertinya lelaki itu cemburu padaku..
Saat itulah aku sadar sepertinya mereka sepasang kekasih.Maaf kataku, kemudian pergi,berharap mata sinis dan bibir gemulainya berhenti mendjustifikasi aku.

Aku menghargai mereka, karena dengan menghargai orang lain berarti kita menghargai diri sendiri.

Foto by agripzzz.multiply.com