Unexplained Infertility

Posted by: Agnes in

Mungkin banyak kasus seperti yang saya alami. Enam bulan, satu tahun sampai dua tahun awal pernikahan adalah masa yang cukup sulit untuk saya, udah isi? udah hamil? anak udah berapa? kok belom hamil? itu si A baru nikah udah langsung hamil, udah cek ke dokter? oh ibu siy terlalu stres, oh ibu siy terlalu aktif... Hadoooh plis deh kalau saya bisa milih juga langsung hamil.Iya stres situ nanyain mulu. Kalau haid saya kadang nangis, liat dan megang bayi nangis, BAPER parah..Alhamdulillah karena aktifitas saya cukup rutin jadi masa-masa itu bisa saya lewati dengan cukup baik. Olahraga dan liburan jadi obat ampuh terapi hati. 

Setelah 5 tahun pernikahan saya, puluhan testpack, puluhan kali ke spog ganti dokter ini, dokter itu di beberapa kota yang katanya dokternya bagus kami coba semua. Test HSG, tes darah, USG, USG transV, tes ca 125, tes hormon, medical checkup, tes sperma, tes andrologi suami Alhamdulillah sudah kami lalui semua. Beberapa dokter angkat tangan karena memang tidak ada masalah baik saya maupun suami. Terapi pun hanya vitamin, asam folat saja, diluar itu herbal saya coba semua asal gak bertentengan dengan prinsip saya dan suami kami jalani. Konsumsi jus wortel dan mixed jus rutin, olahraga rutin (karena kami berdua hobi olahraga), no vetsin kalau di rumah, buah wajib setiap hari, saya dan suami tidak merokok ataupun vaping, Alhamdulillah tidak minum alkohol dan soda jaraaaaaang sekali. Tapi saya yakin banyak pasangan lain yang lebih hidup sehat dari kami. Secara medis dokter selalu bilang: wah bagus kalau sudah menerapkan hidup sehat seperti anda, secara medis bagus semua kok. 

7 September 2016 kami memutuskan cek ulang ke Mahkota Medical Center (MMC), Melaka. Kenapa? Saya dan suami hanya ingin ikhtiyar, setelah puluhan obat kami telan untuk program hamil, saya ingin penjelasan lebih detil, konsultasi nyaman dan belajar. Beberapa dokter sebelumnya berpendapat: tunggu saja bu sabar ya, coba obat dulu ya, coba pakai posisi ABC ya, coba minum ini dan itu. Bukan saya tidak percaya dokter-dokter yang saya temui sebelumnya, hanya saya ingin pandangan yang berbeda, saya ingin lebih banyak tahu, disini saya tidak bisa mengeneralisir "Dokter di Indonesia", dokter di Indonesia semua bagus dan berkualitas, tentu saja untuk urusan ini saya tidak mau main-main sembarang dokter, tentu yang saya pilih yang terbaik dan nyaman. Alasan lain kenapa di MMC karena dekat dengan kota tempat saya tinggal, akses lebih mudah dan murah. Biaya pengobatan lebih murah dibanding di kota saya tinggal. Untuk kualitas RS dan dokter sudah pasti itu prioritas kami sebelum memutuskan kesana. Sebelumnya, saya dan suami belum pernah kesana namun atas rekomendasi teman saya, wah kenapa tidak dicoba kesana, secara kultur dan bahasa tidak jauh beda sehingga kami rasa tidak sulit untuk berkomunikasi. 

Sekilas MMC, Melaka

Melaka dapat ditempuh 45 menit dari kota Pekanbaru dengan pesawat kecil dan saat ini penerbangan seminggu 3x saja. Harga tiket pun terjangkau asal direncanakan dengan baik. Karena penerbangan ini favorit. Pengalaman saya pertama kali ke Melaka, hampir semua penumpang pesawat pergi berobat. Banyak dari mereka menenteng hasil rontgen, urin, dan beberapa orang menggunakan kursi roda. Saya heran, ini pesawat apa ambulans, setiap saya tanya penumpang lain tujuannya sama, berobat. Rumah sakit yang populer disana ya MMC ini. Sesampainya di Melaka, inilah yang membuat saya cukup heran jemputan gratis dari bus sampe elf berjejer di depan bandara. MMC, Putra, dan lainnya saya tidak begitu perhatian. Dan semua gratis. Kami naik bus hanya disuruh menulis nama dan nomor paspor saja. Sebaliknya, dari MMC ke bandara pun gratis dengan bus fasilitas dari RS. Hal ini cukup menyenangkan, secara emak-emak ye hobby banget gratisan. hahahha... Setelah sampai MMC kami mendaftar dahulu, pelayanan mudah, ramah dan murah. Lagi-lagi murah gak ketinggalan, hehehehe... Nah untuk dokter kandungan di MMC mereka konsultan semua, ada 3 dokter, dokter yang paling populer dr. Selva, namun saya memilih dr. Azlina, tapi setelah appoinment beliau cuti sampai oktober, jadi saya memilih dr. Ahmad sesuai rekomendasi teman saya. Kami ber 4, sama-sama program hamil, namun kawan saya dengan dr. Selva yang memang populer. Balik lagi yakin yang mana. Lokasi MMC cukup nyaman dekat dengan hotel saya, ternyata di sekitar MMC banyak sekali hotel dari tipe hostel, hotel bintang 2-3, hotel bintang 5, bahkan apartemen, tempat makan dari yang mahal dan murah pun ada di sekitar MMC, mall juga dekat, tempat wisata pun dekat, kotanya cenderung tenang dan tidak macet. Namun, untuk kendaraan umum masih sedikit dan menurut saya sulit ditemui, namun saya tidak begitu khawatir karena dari satu lokasi ke lokasi lain cukup dekat dan terjangkau dengan jalan kaki, walaupun sedikit gempor kalo maksa..namun tenang aja, taksi online sangat mudah ditemukan, tarif pun murah. hehehe... Jika ingin tinggal lama kebanyakan hotel menawarkan tarif khusus untuk tamu yang tinggal lebih dari 7 hari, dan di hotel yang saya tempati ada diskon khusus jika saya menunjukkan kartu pasien MMC. Woooow....mayan banget kan. Samping hotel saya juga ada fasilitas self laundry, cuma 40 menit kering, biaya pun murah untuk cucian 10kg kebawah cuma RM 8 (kurs Rp3300), full wifi pulaaa...ajiiib nunggu duduk selonjor sambil nonton youtube, ahaaay.... Makanan halal yang wajib dicoba di sekitar FenixInn Restoran Madinah dan Rice Ball Ee Jii Ban. Tinggal koprol nyampe.So far nyaman lah untuk pilihan promil disini.

Hasil Cek Promil

Setelah bercerita panjang lebar dengan dokter, hasil tes juga sudah saya kumpulkan dan dilihat. Saya cek USG, USG Trans V, dan cek darah. Suami cek sperma. Keesokan harinya kami konsultasi dan Alhamdulillah memang semua nya baik. Ada kista di ovarium saya tapi kecil dan tidak mengganggu dari haisl cek darah kista saya bersifat hormonal, sehingga tidak perlu ada tindakan khusus untuk itu. Tes hormon saya juga baik dan stabil. Dokter menyebut, Unexplained Infertility. Dokter langsung memberi saya pilihan karena cek medis semua baik, pilihan pertama IUI (inseminasi) atau IVF (bayi tabung). Disini saya diperkenalkan Teknik IVF dengan ICSI. Mungkin di Indonesia sudah banyak, bahkan di Morula Bunda sudah menggunakan teknik IMSI dan PGS. Sedangkan di MMC baru menerapkan ICSI. Nah kan jadi belajar deh saya, jadi beberapa hari ini saya belajar mengenai ICSI, IMSI, PGS, karena menurut saya ini bukan keputusan mudah saya harus mempunyai referensi yang cukup dalam saya memutuskan sesuatu. Oke untuk biaya IVF di MMC dibawah umur 35 tahun RM 15.000 (kurs 8 September 2016: Rp 3.300). Biaya itu untuk semua dari injeksi sampai proses ET. Tapi karena waktu itu saya belum memutuskan saya belum tanya detil mengenai rincian biaya tersebut. Dokter memberi waktu untuk memilih dan keputusan di tangan saya, dokter hanya menyarankan IVF ICSI dibanding IUI. Namun ya itu tadi semua terserah keputusan saya dan suami. Sembari menunggu saya hanya diberi asam folat dan femara (obat penyubur). Semoga dalam dua bulan ini berhasil hamil..aamiin

Allah dan Ikhtiyar Kami

Allah bersama orang yang berusaha. 
Jangan berhenti berdoa dan berusaha, semampu kita bahkan Alhamdulillah kami bisa melakukan diluar kemampuan kami atas campur tangan Nya. 


Jatwin House, Purwokerto

Indonesia Pangsa Pasar Media Sosial Dunia

Posted by: Agnes

Setelah lama saya vakum,sulit untuk saya membagi waktu mengisi 2 blog bersamaan...padahal hanya 2,pembenaran kemalasan saya. Menulis ada media bagi saya untuk bisa mengasah otak,mencurahkan pikiran dan silaturahim. Bisa membagi manfaat buat orang lain adalah kebahagiaan. Selain mengisi 2 blog saya juga belajar menulis dengan suami. Alhamdulillah saya makin semangat nulis karena suami selalu mendukung untuk menulis.
Sedikit mukadimah saja..

Kembali ke topik,
Indonesia menjadi sasaran yang bagus bagi pasar media sosial,Indonesia hampir merajai sebagian besar penggunaan medsos. Bahkan beberapa kali Indonesia menjadi trending topic dunia di beberapa medsos. Seharusnya ini bisa menjadi good position Indonesia untuk bisa membuat berita positif Indonesia untuk dunia,dimulai dari kita,tidak usah muluk-muluk bikin berita besar,tidak usah menunggu berita yang sedang ramai dibicarakan. Mulai dari kebiasaan unik di daerah kita,makanan yang kita makan,hobby,makanan khas,dari situ saya yakin Indonesia itu never ending topic,begitu kaya nya Indonesia.

Saya baru beberapa kali keluar negeri,baru sedikit negara yang saya jelajahi,namun buat saya saat ini Indonesia masih yang terindah di mata saya,hanya saja saya iri dengan negara lain dimana mereka bisa mengeksplor sumber daya nya sehingga menjadi negara yang tertata rapi,sistem yang baik,transportasi memadai,juga bisa memberikan value added terhadap sumber daya yang dimiliki. Padahal Indonesia sangat kaya. Potensi darat dan laut di Indonesia mempunya daya tarik tersendiri. Jika masyarakat Indonesia yang aktif di medsos meng-upload berita kekayaan Indonesia ini bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan dalam dan luar negeri,juga pemerintah. dan tentu saja menjadi topik yang tidak akan ada habis nya. Saya saja baru mengetahui sedikit ntentang Indonesia, tinggal nomaden karena mengikuti suami menjadi pengalaman yang sangat menarik,bisa tau adat,kebiasaan masyarakat di daerah.

Mari bangun citra positif Indonesia,melalui medsos kekayaan Indonesia bisa lebih dipublikasikan kepada dunia,motivasi bagi bangsa Indonesia untuk selalu memberikan pelayanan terbaiknya,melestarikan budaya dan yang terpenting bisa mengeksplor kekayaannya serta memberikan value added.

Menuju Indonesia Setara...

-Agnes-




Happy New Year 2011

Posted by: Agnes in

Entah apa bedanya di tahun 2011 ini dengan tahun 2010, semoga tahun 2011 bisa lebih baik daripada tahun 2010. Itu doa2 yg senantiasa dikirimkan melalui sms oleh teman-teman saya tepat pukul 00.00...Terima kasih atas ucapannya di tengah gempita suasana tahun baru kalian sempat mengirimkan sms kepada saya.


Tahun baru ini agak berbeda dengan tahun sebelumnya. Saya dan keluarga membuat acara barbeque di rumah, dari arang yang masih basah sampai2 kita semua niup rame2 biar tu areng sukses nyala sampai bumbu ikan yang kurang asing, cumi bakar yg agak emosi makannya karena harus berjuang keras mengunyah tu cumi. Tapi ini benar-benar beda buat saya, karena biasanya saya hanya di kamar tidur manis, pernah siy nonton kembang api tapi itu gak membuat ngantuk saya ilang tetep aja pengen cepet pulang dan tiduuuur. Hehehe...

Tania, keponakan saya yang paling heboh menyiapkan itu semua. Umurnya 9 tahun tapi dalam urusan masak dan persiapannya sepertinya dia lebih matang daripada saya. Hehe..Semangatnya, antusiasnya dan perjuangannya bikin kita gak ngantuk. Ada2 saja tingkahnya yg membuat kami tertawa. Sudah dari pagi dia membuat daftar apa saja yang mau dibeli, dicari sampai dapat, dia siapkan semua. Prosesi bakar membakar pun tidak dia lewatkan. Sampai mencuci ikan, cumi dan menghaluskan bumbu tidak dia lewatkan. Senangnyaa...Taun baru yang seru. Gak perlu bermacet-macet ria di jalan untuk nonton kembang api, untungnya rumah saya dekat GOR sehingga cukup dari rumah saja kami bisa liat gemerlap kembang api yang berwarna warni. Senangnyaa...Alhamdulilah

Selamat Tahun Baru 2011.

Singapore-Malaysia Part 3 (Backpacker edition)

Posted by: Agnes in

Hari Ketiga di Singapura, 16 Januari 2010. Hari itu bangun masih berasa princess, dengan segala kenyamanan yang ada saya harus say good bye keluar dari zona kenyamanan itu. Makan pagi msh dapet jatah dari hotel. Saya sudah packing, siap menikmati hari itu. Setelah makan pagi, saya dan kontingen yg masih stay berbondong2 jalan cari oleh2. Ada yang berpendapat ke Mustafa, tapi dengan kegigihan saya mencuci otak mereka untuk pergi ke Bugis Street, alasannya karena dekat dan bisa kulakan oleh2 di situ dengan harga miring, berhasil deh membujuk sekawanan kontingen dari Indonesia yg sebagian besar adalah bapak2 untuk ke Bugis Street. Alasan tersembunyi, kemaren malem udah ke Mustafa, jadi pengen ke Bugis Street yg menurut informasi disana barang2nya banyak dan murah2. Hehehe...Naik bus dari Victoria Street belom duduk udah sampe aja cuma bayar brp sen.


Bugis Street
Sampai di bugis street ada pasar dan bugis junction, kami memilih bugis street. Seperti pasar barang oleh2. Dari kaos, patung singa,pulpen kepala singa, hiasan dinding,tas dan benda2 lain bertuliskan Singapore. Murah meriah, beli banyak lebih murah. Kami tidak hanya beli oleh2 disana, menyusuri bugis street sambil jalan dan tentu saja foto sambil melihat kebiasaan orang2 disana sungguh menyenangkan. Masyarakat di Singapore terdiri dari 3 suku bangsa (tau nyebutnya apa) Chinese, India dan Melayu. Di daerah bugis street ke arah victoria juga banyak tempat ibadah, pura, wihara, pagoda entahlah apa namanya tapi bentuknya semacam itu. Hehehe...(pelajaran IPS ku berapa dulu?) Ada toko elektronik di ujung bugis street "The Bencoolen", gak cuma elektronik siy, macem2. Tapi menurut informasi dari temen, dia beli kamera bedanya bisa sampe 2 jutaan daripada beli di Indonesia. Sepanjang jalan bugis street menjual berbagai macam pernak pernik, gak heran pas kita kesana berasa kaya di pasar pagi. Bedanya gak ada orang betawi sama orang jawa di situ. Hehehe...Kami memutuskan dari Bugis Street ke Victoria Street jalan kaki dan itu menyenangkan, gak terlalu jauh dari situ. Emang siy lebih efektif jalan kaki daripada naik bus krn harus muter dlu. Gak kerasa sampe hotel pas jam 11 sekalian deh cek out, saat inilah kehidupan menggembel dimulai. Sebagian barang yg gak penting dititipin ke temen saya yg masih stay di Singapura. Saya hanya membawa satu tas ransel untuk menggembel di Malaysia. Jam 12.00 go to Golden Mile naik bus ke Malaysia.

Singapore-Malaysia by Bus
Setelah menempuh perjalanan yg menurut saya lumayan jauh dari Victoria Street ke Golden Mile, sampailah saya di terminal bus Golden Mile. Banyak sekali bus yang sudah stand by menunggu penumpang ke Singapura. Sampai di sana saya mengecek bus di counter tempat saya mengeprint tiket kemarin, nama saya di data dan saya ditawari untuk memilih tempat duduk, saya pilih dekat jendela di bagian tengah. Kebetulan saat itu sopir dan kondekturnya orang melayu sehingga kami tidak kesusahan berkomunikasi, saya banyak tanya mengenai imigrasi, toilet dan tempat makan. Satu hal yang saya pelajari, sebaiknya jangan meninggalkan barang berharga, tas, koper dsb di dalam bus ketika masuk ke imigrasi. Itulah yang saya baca dari beberapa blog teman2 yg sudah ke Malaysia dari Singapura naik bus. Mengapa? Karena terkadang bus-bus dari Singapura yg sepi (penumpangnya hanya 5-6 orang) dioper ke bus lain tanpa pemberitahuan terlebih dahulu di imigrasi. Sadiss..itu terjadi di depan muka saya. Ada mba2 dengan panik dan bingung mencari bus nya, karena begitu nama dia dipanggil oleh kondektur lain dengan bus yang berbeda. Huffff...barang2nya di bagasi bus dan belum dipindahkan. Lapor ke bagian imigrasi dan saya berlalu begitu saja. Bukan maksud saya cuek, tapi kalo saya membela kepentingan mba2 tadi, malah saya yg ditinggal bus. Hiks..kalo di terminal lebak bulus saya masih hafal daerahnya. Masalahnya ini di negeri orang yg saya gak gak tau gimana kondisi di sananya.

Alhamdulilah bus yang saya naiki tertib dan bertanggung jawab, menunggu ibu2 yang masih ada di toilet dan berangkat sampai semua penumpang benar2 ada di bus. Dihitung, diabsen, hadiiiiiiir....Berangkaaaaat. Kami dua kali diperiksa. Pengalaman pertama kali pindah negara naik bus cuma 5-6 jam. Padahal dari Jakarta ke Purwokerto naik bus aja bisa sampe 8 jam. Indonesia memang kaya. Sekitar jam 6 sore setelah melewati perbatasan, kami berhenti di pujasera, tak lupa saya membeli nomer Malaysia untuk menghubungi teman saya di Malaysia dan tentu saja keluarga saya. Untuk makanan non halal mereka memberi tahu bahwa makanan tersebut tidak halal. Alhamdulilah..akhirnya makan mie goreng yg katanya khas Malaysia, tapi enak juga gak jauh beda sama makanan Indonesia. Harganya juga masuk akal. Makan disana mikir dua kali harganya brp? kalo di kurs brp? What the next? Kalo aku makan itu kira2 besok bisa gak balik ke Indonesia? Hehehe...Sampai di terminal puduraya pukul 8 malam, terminalnya sangat kacau, tidak bersih dan kurang menyenangkan (menurut saya). Untungnya saya dijemput teman dari Indoesia yang kuliah disana, kebetulan teman saya tidak ada acara jadi bisa meng guide saya malam itu. Backpacker yang beruntung saat itu...Sekali lagi Alhamdulilah.

To be continued...

Singapore-Malaysia Part 2 (Meeting Edition)

Posted by: Agnes in

Nyambung tulisan sebelumnya Singapore-Malaysia Part 1 di hari pertama udah cukup lelah tapi kerasanya waktu kok sedikit yaa? Hari kedua 15 Januari 2010 pagi, dimulai dengan breakfast ala rendevous hotel berbarengan dengan kontingen dari Indonesia. Salah satu rekan saya mengambil sehelai daging (daging yg tipis dan crispy) hmmmm...mantep. Nyontek ah, ikuuut..Penyajian daging disana dibarengin untuk semua jenis daging. Pas dateng mau ambil tulisannya pork bacon wedew,yg mana niy yg pork? Tulisannya ada di tengah dua daging. Ragu-ragu, mending gak usah deh, sereeem..Dengan baik hati sang koki datang menghampiri saya, and they said: Sory, this are non allowed foods for you, so please i would like to offer the other good food for you, special menu by rendevous. Alhamdulilah, si koki moeslem juga jadi dia bener2 melayani saya dengan baik.


Setelah makan, rasanya gak jauh beda siy sama makanan Indonesia karena memang di situ banyak melayu juga jadi rasa masakan gak jauh beda sama Indonesia, itu kali ya. Tepat jam 8 WS, kita ke Singapore Management University yg terletak tepat di depan hotel. Setelah dua kali koprol kita udah sampe di tempat acara. Jam 9 mulai meetingnya, awal2 masih nyenengin tuh. Lama2 bosenin juga. Sambil me
ncoba menikmati acara dan ngobrol-ngobrol, akhirnya meeting selesai jam 5 sore. Disana jam 5 masih terang benderang, buru2 balik hotel karena udah diajakin lagi sama geng lain ke patung merlion naik bus. Ahaa...bus stop tepat di depan hotel kita dilengkapi rute dan waktu pemberhentian bus. Kebanyakan bus datang tepat waktu, hebaaaaat..

Go to Merlion Park by Bus
15 menit kemudian bus tujuan merlion park datang tepat waktu. Waktu itu bus masih sepi dan
jalanan tidak terlalu macet. Sesampainya di Merlion Park, kita jalan menyusuri sungai disana, tentu saja tak ketinggalan foto2 dong. Hehehe..Jalanan disana bersih, rapi dan memang menyenangkan. Sistem transportasi yang baik dan kenyamanan juga merupakan daya tarik wisatawan mancanegara datang ke Singapura.

Tepat pukul 7 malam saya memutuskan untuk kembali ke hotel duluan. Believe it or not, saya jalan sendirian mencari bus stop terdekat dengan rute Victoria Street. Masya Allah jalannya lumayan jauuuuh. Pas nanya sama orang sana, dia bilang deket kok mba, lurus aja perempatan pertama belok kanan dari situ baru ke kiri. Simple bgt siy petunjuknya dan kayaknya gampang bgt. Jalanlah sesuai petunju
k orang tadi, petugas parkir yg berhasil saya bilang, bus stop lurus aja sampe perempatan belok kiri dikit udah sampai. Kali ini emang bener deket tp emang saya jalan udah kelamaan, burem semua pemandangan bagus singapore. Lapeer, cari makanan halal agak susah disana (susah ato aku yg kampungan ya?). Tahan aja laper sambil nunggu bus.

gak berapa lama datanglah bus ke vic street. Cara naik bus gampang bgt disana tinggal liat rute sama nomer bus aja pasti sampe. Bus disana tertib, pernah saya minta berenti di halte bus yg dilewati tp dia gak berenti alasannya krn itu rute berenti bus yang saya naiki. Huhu...keren juga ya, padahal ya nglewatin bang. Sampai di hotel, saya msh hrs jalan lagi cari tempat makan. Mc D gak ada di situ, akhirnya nemu restoran padang deket hotel. Biar irit cuma pesen nasi, sambel, lalap lauknya ikan yg paling murah. Hehehe...Nginep mah iya ya di hotel keren makannya tetep aja irit.

Hari kedua, rejeki tak terkira, kenapa? Alhamdulilah kantor saya memesankan dua kamar tidur untuk 1 hari, tapi karena bos saya maunya tidur sekamar berdua dan kamar yg udah dipesen gak bisa di cancel akhirnya kamar satunya dipindah ke hari lain yaitu hari kedua tgl 15 Januari 2010. Karena bos saya udah pulang duluan, menikmati kamar mewah sendirian dengan teknologi pencet sana pencet sini..Alhamdulilah. Padahal sebelum berangkat udah mikir abis meeting mau tidur dimana?? Berubah menjadi cinderella lagi setelah check out, udah dapet siy deket situ juga YMCA, tempat nginep student yg murah meriah di tengah kota tapi ya hrs mau sharing kamar sama turis lain. Untungnya dapet rejeki nginep satu kamar lagi di rendevous hotel, jadi batal lah hari itu backpack, wlp makannya merana tp seenggak2 nya dpt tempat buat tidur.

Golden Mile, Terminal Bus
Setelah malam sampai hotel saya janjian dengan teman dari Indonesia yg bekerja di Singapura. Dia yg akan menemani saya cari tiket Singapura-Malaysia di Golden Mile. Ya ampuun, jauhnya dari Vic Street ke Golden Miles, naik bus ganti 3 kali masih hrs jalan nyebrang 3 gedung, naik tangga, turun ke subway, naik lagi..Buseeeeet..kasian juga temen saya yg udah cape2 nemenin kesana. Dan kayaknya dia baru pernah ke Golden Miles. Di Golden Mile ada banyak bgt pilihan bus. Harganya pun bersaing dg berbagai macam fasilitas. Tapi ada pilihan lain kalo mau naik bus kelas eksekutif dengan bus 2 tingkat dan pelayanan VIP bisa pesan di Harbour Front atau bisa langsung telepon ke hotel tempat tu bus bisa jemput, tapi harganya 2 kali lipat lebih mahal daripada yg bisnis di Golden Mile. Biar hemat saya pilih bus dg harga SD45, yg ada tolietnya kursi bisa selonjoran. Tapi jangan kaget toilet di bus serasa cuma pajangan yg di dalemnya gak jelas isinya apa, super gelap. Ampun dah..selama perjalanan selalu berdoa semoga kebeletnya di tempat pemberhentian. Tiket udah kebeli pulang naik MRT ampe di deket di Vic street, lupa nama stasiunnya. Dan sekalian berpamitan dengan teman saya itu. Thanks yaa..

Sampe di hotel sekitar jam 11 malem artinya jam 12 malem di Indonesia. Beli air putih dan ke internet bentar, kirim2 email ke rumah biar org tua gak khawatir dan memberikan kabar kalo anaknya niy aman terjaga. Malem disana masih rame dan masih banyak pertokoan yang buka. Sampe di hotel, packing barang jadi dua. Satu tas buat ke Malaysia yang satunya dititipin ke temen yg masih stay di Singapore. Tidur, tinggal pencet tombol lampu satu persatu mati. Nyari tombol yang otomatis bisa mijiten kaki sambil tidur gak nemu, ya sudalah menikamti tidur dengan kaki pegel. Penuh kberuntungan hari itu..Hehehe..Thanks GOD

to be continued...

20122010 Just Ordinary Day

Posted by: Agnes in

Setelah dilihat tahun ini baru nulis sekali..Penurunan kreativitas otomatis ini adalah kenaikan tingkat malasku. Bukan sibuk hanya malas dan itu membuat aku sedih. Ok masih ada beberapa hari sebelum 2011. Hari ini misalnya, mungkin buat beberapa orang adalah hari senin biasa, dan sebagian lainnya senin yg luar biasa. Alhamdulilah, hari ini spesial buatku. Walaupun semua tampak biasa, aku mendesain hari ini menjadi lebih spesial. 20 Desember 2010, bahkan mungkin ada yg baru tersadar tadi pagi bahwa ini adalah 20 Desember 2010. Terima kasih Tuhan atas hari ini. Terima kasih atas rizki Mu, mudah2an berkah, Amin.

Mengapa spesial? Ini adalah proyek dadakan yg sukses dalam kategoriku. Rasa terima kasihku pada masyarakat Alugani terutama beberapa orang di area itu atas perhatian dan gotong royongnya, sehingga aku merasa nyaman dan tenang walaupun jauh dan bahkan belum semua orang disana dapat kutemui.

Terima kasih Tuhan atas petunjuk Mu tadi pagi, mudah2 an ini semua bisa menguatkan aku, sekali lagi Terima Kasih. Lewat alam bawah sadarku yang menunjukkan dengan jelas apa dan siapa. Jika memang itu jawabannya, sekarang waktunya aku menata kembali menjadi satu keutuhan. Mudah-mudahan kian jelas dan aku semakin bisa kuat.

Singapore-Malaysia are My First Experience part 1 (edisi no backpakcer)

Posted by: Agnes in

Finally...Aku nulis lagi, udah lama banget gak nulis. hehehe..
Tulisan kali ini yah tentang perjalananku going abroad in the first time in my life.
Sebenernya ini tugas kantor, tanggal 14 Januari 2010 berangkat dari Soekarno Hatta-Jakarta by SQ airways (thanks God and thanks IAI), perjalanan dari Jakarta-Singapore kira2 sejam, karena waktu itu sempet lama diatas karena cuaca buruk, tiba2 kita suruh tenang dan pake sabuk pengaman. Oke dech, tenang dan berdoa walaupun deg2an bgt. huffff....

Alhamdulilah nyampe juga di Changi jam 4.00 pm waktu Singapore. Kalo aku liat bandaranya lebih seger di Jakarta, banyak tamannya. Kita bertiga, Aku, Bu Ersa, Bu Fadilah (udah kaya charlies Angel) melanjutkan perjalanan ke hotel, kita dijemput mobil hotel biar lebih aman dan kita takut nyasar, mending nyasar cuma di SIngapore, yang kita takutin nyasar sampe ke Riau yaaa balik lg ke Indo, hehehe..maksaa. Dari Changi ke Rendevous hotel tempat kita nginep (krn dibayarin kantor hotelnya oke) yang letaknya di Victoria Street sekitar 30 menit.
Menurutku, Singapore tuh kotanya tenang, bersih, tertib dan terawat. Dengan luas negara yang kecil SDA dan SDM minim tapi top lah Singapore tuh.
Sampe di hotel, cuma naro barang kta janjian sama temen kita satu lagi Ibu Rosita yang nginep juga di hotel yg sama.

Tujuan utama kita yap...Patung Merlion, harus poto2 disana biar keluarga di Purwokerto percaya ni anaknya Pak Juli ma Bu Juli udah ke Singapore, hehehe...
Kesanku ttg patung merlion? Biasa aja, mungkin krn udah sering liat Monas jadi liat gitu biasa. Tapi okelah, wlp biasa packagingnya oke, tempatnya bersih, itu yg mungkin beda dr Jakarta.
Pengennya siy cari pengalaman pake public transportation di sana, biar bisa adventure gitu, tp krn pergi ma ibu2 pejabat jadi yg ada mereka mengusulkan naik taksi aja, gatot deh rencana backpackerku. Naik taksilah kita ke China Town, makan bentar di Subway, pilih halal food of course terus aku paksa tuh ibu2 naik MRT deket China Town, next kita ke Little India. Akhirnya mau juga mereka dengan berat hati tentunya (kalo diliat dari mimik mukanya). Pas nyoba beli tiket MRT krn disana semua computerized kita menuju mesin digital gitu, masukkin koin keluarlah itu tiket.

Pertama emang katro banget kita, krn ternyata touch screen kta main touch2 aja, cancel lagi cancel lagi, tp akhirnya berhasil juga. Harga tiket otomatis ditentuin sama tujuan kita, jadi emang beda2. Kapan public transportation kita bisa canggih and bersih gitu ya...???
Dari China town ke Little India bentar bgt, kita berenti bukan di stasiun Little India tapi di ....Park (satu stasiun setelah Little India) lupa namanya, itu lebih deket ke Mustafa, tempat tujuan kita buat shoping, krn di Mustafa niy supermarket segala macem ada dan 24 jam loooh.
Then, kita dinner di depan Mustafa, Indian Resto, agak mahal emang, balik lagi krn dibayarin jadi gak mikir deh harga makanannya. Enaaak, rempahnya kerasa banget, dan memang salah satu yg aman buat dimakan disana, karena jujur aja nyari makanan berlogo halal MUI susah.

Di Mustafa kalo cari pernak pernik oleh2 agak mahal, jadi aku saranin kalo beli gantungan kunci, kaos, souvenir2 gitu jangan di Mustafa. Coba ke depan Mustafa banyak banget pilihan toko2 Three for Ten Dollar, kalo di Indonesia Seba Lima Ribu gitu lah. Harganya lebih murah dan dapetnya banyak. Atau ke Bugis itu lebih murah dan lebih macem2 pilihannya.

Abis makan kita beli mineral water, krn kalo ambil di hotel kita suruh bayar 10 dollar sing untuk ukuran Aqua sedang kalo dikurs in jadi Rp 70rb, buseeeet di Indonesia bisa dapet 10 galon tuh. hihihi...Indonesia is the most rich country.

Balik ke hotel naik taksi, pengennya siy naik MRT lagi, i think it's impossible, krn belanjaan mereka udah seabreg (including me), ya itu tadi three for ten kalo aku siiiy, yang penting bisa nyenengin temen2.
Sampe di hotel jam 11 WS (waktu Singapore), sleeeeep....

Ok, this is my first day in Singapore, many experiences, funny and i think its wonderful. Next i will tell you about my backpacker journey. Jadi, hari kedua niy udah mixed antara cinderela yang bentar lg balik jadi labu, hehehehe...

Kubuat 070709 Kuposting 090909

Posted by: Agnes in

Aku tau cinta mampu mengubah apapun
Mengubah kita menjadi hitam,putih bahkan abu-abu
Cintaku kepada-Nya mampu mengubah cinta yang menurutku salah
demikian juga ketika aku menulis ini
diam disekitarku tak mampu menghentikan keramaian alam bawah sadarku
Aku teriak dalam diam bibirku
Entah apalagi ini..Tapi cukup membingungkan
Seolah tidak terjadi apa-apa
Tapi aku merasa sangat takut
Ketakutan ini yang aku coba hilangkan dari pikiran ini
Kegalauan itu terjawab sudah
Allah memberikan berkah pada umat-Nya yang dikehendaki
Sangat berat rasanya ketika hati ini gundah,bibirku tertawa,aku hanya coba menutupinya
mencoba menjaga dari panasnya api,aku coba menarik nafas agar lebih ringan
Namun,pikiran itu kembali mengetuk alam bawah sadarku.
Jika ini bisa mendewasakan aku,maka aku berharap ombak ini bisa memperindah pantainya
Aku sedang coba mengendalikan kebingungan untuk menjadi lebih memprioritaskan jalan yang Kau tunjukkan padaku. Allahu Akbar...

00.37 waktu itu.
Entah kalo malem gak bisa tidur bawaannya sok puitis,hehehe...
Sampe bingung kenapa waktu itu bisa nulis gini ya?